Meridian jantung mempunyai 9 titik akupunktur.
1 cun (ukuran yang dipakai bangsa Cina) = 3,33 cm Penulis tidak
memberikan teknik pengobatan dengan tusuk jarum atau moksibasi karena
kedua teknik itu harus dilakukan oleh ahli yang berpengalaman.
Penyakit terkait dengan meridian jantung:
* Sakit jantung, jantung berdebar
* Sulit tidur
* Kejang/kaku pundak, jari-jari, lengan
* Jantung berdebar-debar
* Sakit pada rusuk samping
* Mata kuning
* Mudah lupa
* Suara hilang
* Ketakutan, Shen terganggu
* Demam, sakit panas
Alur : Meridian jantung mempunyai 3 cabang, di mana ketiganya berawal
dari jantung. Cabang pertama turun menuju diafragma. Cabang kedua
mempunyai hubungan dengan usus kecil. Cabang kedua ini naik dari jantung
menyusur ke tenggorokan menuju mata.
Cabang ketiga terdapat di dada dengan saluran melintang bermula dari
jantung menuju paru, kemudian turun dan muncul pada pangkal tangan dalam
(ketiak), melewati siku bagian dalam, terus ke nadi tangan sebelah
dalam, melintasi pengelangan tangan dan bermuara pada ujung jari
kelingking, di mana cabang ini kemudian bergabung dengan meridian usus
kecil.
Gambar: Meridian Jantung
HT-1 (ji quan, danau di puncak tertinggi)
Letak : Di tengah-tengah ketiak dan sisi bagian dalam pembuluh darah axillaris
Indikasi : Menyembuhkan sakit pada rusuk; scrofula; sakit jantung; dingin menusuk pada siku dan lengan.
HT-2 (qing ling, roh hijau kebiruan)
Letak : 3 cun di atas lipatan siku
Indikasi : Menyembuhkan mata kuning; sakit pada rusuk; sakit pada pundak dan lengan.
HT-3 (shao hai, lautan kecil)
Letak : lipatan siku sisi bagian dalam
Indikasi : Menyembuhkan sakit jantung; tangan kaku dan susah digerakkan;
tangan gemetar (tremor); sakit pada ketiak dan rusuk; sakit pada
uluhati; scrofula.
HT-4 (ling dao, jalan roh)
Letak : 1½ cun di atas lipatan pergelangan tangan pada sisi radial tendon otot
Indikasi : Menyembuhkan sakit pada jantung; mendadak suara hilang; mata kuning; siku dan lengan kaku; mendadak kejang.
HT-5 (tong li, menembus ke dalam)
Letak : ½ cun di bawah titik HT-4
Indikasi : Menyembuhkan jantung berdebar-debar atau karena ketakutan;
vertigo; pusing; sakit tenggorokan; mendadak suara hilang; suara parau;
lidah kaku; sakit pada pergelangan tangan dan lengan.
HT-6 (yin xi, Yin yang terpisah)
Letak : ½ cun di atas lipatan pergelangan tangan
Indikasi : Menyembuhkan sakit jantung; jantung berdebar-debar karena ketakutan; berkeringat pada malam hari.
HT-7 (shen men, gerbang roh)
Letak : sisi ulnar lipatan pergelangan tangan
Indikasi : Menyembuhkan sakit jantung; menenangkan kemarahan luar biasa;
ketakutan (mania); mudah lupa; jantung berdebar-debar karena ketakutan;
susah tidur (insomnia); mata kuning; sakit pada rusuk; telapak tangan
panas.
HT-8 (shao fu, istana kecil)
Letak : telapak tangan antara tulang metacarpal ke-4 dan ke-5
Indikasi : Menyembuhkan jantung berdebar-debar; sakit di dada; jari-jari
tangan kaku/mati rasa; telapak tangan panas; kulit gatal-gatal; sulit
kencing; enuresis.
HT-9 (shao chong, gejolak kecil)
Letak : sisi ulnar jari ke-5 dan 0,1 cun di bagian belakang sisi luar basis kuku
Indikasi : menyembuhkan nyeri jantung; demam; ketakutan (mania) atau histeris; sakit panas.
Pada suatu lokasi, ketika sebuah truk terbalik di jalan raya, lalu
lintas yang akan terhambat atau tertutup, meskipun mungkin menarik,
mengapa kecelakaan itu terjadi, tetapi hal tersebut tidak prioritas.
Apakah driver tidur atau telah kehilangan kendali atas kendaraan tidak
sepenting pemulihan arus lalu lintas.
Bagaimana jika Arus lalu lintas terhambat ? / tidak Lancar ?
Meridian adalah garis energi sebagaimana jalur/jalan
lalu lintas dan komunikasi tercepat dan sistem informasi di dalam
tubuh. menghubungkan seluruh bagian tubuh bersama-sama. Pada garis
meridian adalah titik khusus, titik-titik akupunktur.
Titik-titik memiliki sifat fisiologis yang berbeda dari jaringan di
sekitarnya dan biasanya jauh lebih tinggi daripada konduktivitas kulit.
Meridian menggambarkan fungsional dan sirkuit control dalam tubuh.
Jika
lalu lintas energi pada meridian lancar, maka akan tercipta
keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh mampu melawan penyakit, sebaliknya
jika terjadi kemacetan atau aliran energi terhambat maka akan muncul ke
tidak harmonisan / gangguan kesehatan.
Macam Meridian :
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh
- Meridian (Lu) Lung /Paru-paru
- Meridian (LI) Large intestine /Usus besar
- Meridian (St) Stomach /Perut
- Meridian (SP) Spleen / Limpa / Pankreas
- Meridian (H) Heart / Jantung
- Meridian (SI) Small intestine / Usus halus
- Meridian (B) Bladder / Kandung Kemih
- Meridian (K) Kidneys /Ginjal
- Meridian (P) Pericardium
- Meridian (TW) Triple warmer
- Meridian (GB) Gallbladder /Empedu
- Meridian (Lv) Liver / Hati
Teori Tradisional Tionghoa ini sudah dibuktikan manfaatnya selama ribuan tahun.
Bagaimana jika salah satu atau beberapa jalur lalu lintas Energi
Meridian Anda terhambat ? dan bagaimana jika Anda dapat mencegahnya
sebelum macet/ terblok ? Sebuah peralatan modern telah
tercipta(Diagnosis Meridian) berteknologi program Ruang Angkasa Rusia
yang berakar pada Pengobatan Tradisional Cina (TCM). Kombinasi
Pengetahuan Tradisional dengan teknologi yang paling Modern (Hi-tech)
menciptakan sebuah sistem yang memungkinkan untuk mendiagnosis awal
penyakit dan kerentanan.
Kurangnya energi di meridian selama jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan organik dan, akhirnya ketidaknyamanan, untuk psikologis.
BioGraph adalah pengembangan lebih lanjut dari sistem diagnosis yang telah berhasil dilaksanakan oleh dokter Prof Zagriadskii di ruang pada stasiun ruang angkasa MIR. BioGraph mengukur potensi energi dari tubuh manusia dengan mengukur ketahanan kulit pada 40 titik-titik meridian di tangan dan kaki. Dengan demikian terjadinya penyimpangan energi dalam tubuh terlihat.
Dengan sistem diagnosis Medec Biograph kita dapat memperlihatkan/ditunjukkan yang sedang terjadi saat itu, Jadi tidak hanya pesawat terbang yang punya kotak hitam, bahkan tubuh kita juga!
Di sana semua beban energik dicatat, yang tidak terlihat dari luar.
Diagnosis Holistik Tradisional Modern dan Terapi ini sangat berarti
untuk membantu tubuh untuk mendapatkan kembali kekuatan penyembuhan itu
sendiri.
- Menyeimbangkan Meridian dengan (Bioresonanasi BRS 500) PERTH merupakan komponen penting untuk mengaktifkan “kekuatan penyembuhan diri”. Tanpa balancing mungkin tidak ada penyembuhan. Pada pasien kanker rata-rata memiliki tingkat energi app. 25%. 25%. Itu berarti sistem kekebalan tubuh hampir tidak berfungsi
lagi. Pada orang sehat tingkat energi yang jauh di atas 50%, semuanya
di bawah 50% adalah penyakit. Immunotherapy membangun tingkat energi –
sistem kekebalan tubuh. Alam penyembuhan diri daya dapat diaktifkan
kembali. (sumber internet)
Perpaduan antara PENYEMBUHAN TRADISIONAL DENGAN HI-TECH sangat luar biasa !
klik disini untuk baca selengkapnya;
Interprestasi data dan informasi
Telah
diketahui bahwa dalam akupunktur klasik dikenal empat cara pemeriksaan,
sedangkan dalam akupunktur modern telah berkembang menjadi lima cara
pemeriksaan, yaitu mengamati, mendengar, dan membau, mewawancarai,
meraba serta mengukur. Untuk mengetahui mengenai apa dan bagaimana cara
melakukan pemeriksaan terhadap pasien serta bagaimana data dan informasi
akan diinterpretasikan, akan diuraikan sebagai berikut.
A. Mengamati
Mengamati adalah cara memperoleh data klinis dengan
menggunakan indra penglihatan (mata) pemeriksa. Mengamati berbeda dengan
observasi. Observasi sendiri adalah cara mengamati dengan intensitas
lebih cermat dan dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Obyek-obyek yang diamati sebagai berikut.
1. Mengamati ekspresi wajah
Ekspresi
wajah merupakan salah satu manifestasi yang tampak, akibat aktivitas
hidup, baik fisiologis maupun patologis. Secara umum dapat dikatakan
bahwa, apabila pasien memperlihatkan semangat dan kesadaran yang baik
akan mengekspresikan mata yang berbinar dan reaksi yang cepat. Pasien
yang dapat diajak bekerjasama selama proses pemeriksaan, menunjukkan
bahwa pasien tersebut dalam kondisi baik dan sehat. Pasien yang sedang
sakit akan menunjukkan kurang bersemangat (bahkan tidak bersemangat),
ekspresi wajah lain dari biasanya, pandangan mata kosong, malas
bergerak, dan lain-lain.
Adanya perilaku yang tidak kooperatif atau
mempersulit proses pemeriksaan, dapat menunjukkan bahwa pasien tersebut
memang sedang menderita suatu penyakit serius. Warna wajah dapat menjadi
merah, yang diartikan sebagai yang dan se atau pucat yang diartikan
sebagai yin dan si.
Terdapat lima ekspresi wajah yang mempunyai nilai klinis yang berhubungan dengan fungsi organ
Ekspresi wajah
Organ
Kategori
Depresif/ marah
Gembira (excessive joy)
Obsesif
Sedih (grief)
Takut
LR
HT
SP
LU
KI
Yang
Yang
Peralihan
Yin
Yin
Gabungan
dari penilaian terhadap semangat, sorot mata, dan ekspresi umum
menunjukkan status sen (keadaan jiwa) orang sakit yang bersangkutan. Di
samping itu, wajah merupakan lokasi yang dapat memanifestasikan keadaan
fungsi organ cang sehingga wajah merupakan perta organ cang.
2. Mengamati keadaan tubuh
a. Bentuk tubuh
o Gemuk
Tubuh
yang gemuk ditandai oleh bentuk skeletal (kerangka tulang) yang pendek,
otot tebal sehingga seluruh badan terlihat pendek dan gemuk. Saat ini,
telah diketahui bahwa bentuk tubuh mempunyai hubungan (korelasi) dengan
perilaku dan predisposisi terhadap penyakit. Bentuk tubuh yang gemuk
disebut endomorph. Umumnya, seseorang yang memiliki tubuh yang gemuk
berperilaku ramah, suka bergaul, dan gemar makan. Penyakit yang
berpotensi adalah penyakit organ dalam, antara lain KI, HT, LR, ST dan
SP, pada umumnya berhubugan dengan penyakit-penaykit metabolisme
makanan, misalnya rheumatism, diabetus mellitus, kolesterol, dan asam
urat.
o Ahletis
Bentuk tubuh ini paling ideal karena
konstitusi dan konstruksi skeletal dan otot-ototnya serasi. Bentuk
atletis disebut juga mesomorph. Seseorang dengan bentuk tubuh ahletis,
jarang mengidap suatu penyakit. Kalau terjangkit suatu penyakit pun,
hanya penyakit yang ringan-ringan saja.
o Kurus
Bentuk tubuh
seperti ini, ditandai dengan bentuk tulang yang panjang-panjang dan
otot-otot tipis. Seseorang dengan bentuk tubuh kurus akan tampak ceking.
Bentuk tubuh seperti ini disebut ektomorph, rawan terhadap
penyakit-penyakit alat pernapasan dan tukak dalam alat pencernaan.
b. Gerak gerik
Seseorang
yang sakit dapat memperlihatkan gerak-gerik yang lain dari biasanya.
Gerak-gerik orang tersebut dapat menjadi kasar, gelisah, dan tidak
sabaran. Keadaan seperti ini dinilai sebagai yang. Sebaliknya, apabila
perilaku orang yang sakit menjadi lambat (berjalan lambat) maka
reaksinya pun akan menjadi lambat dan malas. Keadaan seperti ini dinilai
sebagai yin.
c. Posisi tubuh
Ketika duduk atau
berbaring, seseorang yang sakit dapat merentangkan kaki dan tangannya,
yang diartikan sebagai yang, panas, atau re. sebaliknya, apabila
posisinya meringkuk, menyembunyikan kaki atau tangannya (bongkok udang)
atau melipat kaki yang satu dengan kaki yang lainnya diartikan sebagai
yin, dingin atau han.
d. Kulit
Pada saat mengamati kulit
harus diperhatikan apakah terdapat perubahan warna kulit, misalnya
menjadi merah, pucat, kekuningan, atau hitam. Setelah itu, dapat
ditentukan di mana terjadinya perubahan warna itu sambil memperhatikan
aspek-aspek yang lainnya (basah, kering, kasar atau halus). Selanjutnya
dapat diinterpretasikan hasil pengamatan tersebut dengan mengacu kepada
teori pergerakan lima unsure, misalnya merah (api panas), kuning (tanah,
lembap), pucat (logam, kering), dan baasah (air, dingin). Menurut teori
fenomena, organ kulit merupakan kesatuan kerja organ LU.
e. Keringat
Apabila
jumlah sekresi keringat cukup banyak, berarti panas (yang). Sebaliknya,
apabila tidak dapat berkeringat berarti dingin (yin). Harus diingat
bahwa, ada kemungkinan seseorang dapat mengeluarkan keringat dingin. Hal
ini menunjukkan terjadinya panas dalam (lihat teori penyebab penyakit).
Perlu diketahui bahwa berkeringat menyangkut fungsi kesatuan kerja
organ LU dan TE.
f. Mata
Apabila seseorang menunjukkan
sorot mata yang sayu, pandangan kosong, dan pucat berarti yin.
Sebaliknya dari kondisi tersebut, mata menunjukkan sifat-sifat yang.
Menurut teori fenomena organ, mata termasuk ke dalam kesatuan kerja
organ LR. Akan tetapi, sorot mata dapat memperlihatkan status sen.
g. Hidung
Hal-hal
yang dapat diamati adalah beringus, pucat (yin, han) atau sebaliknya
dapat berwarna merah (yang, re). hidung adalah kesatuan kerja dari organ
LU.
h. Bibir
Keadaan bibir dapat merah, pecah-pecah,
atau kering (yang, re), hitam-kebiruan (berkaitan dengan fungsi KI),
atau dapat pula berwarna pucat (yin, han). Bibir termasuk kesatuan kerja
dari SP dan ST.
i. Telinga
Daun telinga dapat
menampakkan warna merah (yang, re) atau menjadi pucat (yin, han).
Pengamatan telinga dapat difokuskan ke lokasi-lokasi titik tertentu
karena organ telinga juga merupakan “peta organ” (Selanjutnya diuraikan
dalam bab VIII, tentang Akupunktur Telinga). Pengamatan terhadap telinga
harus dikonfirmasikan dengan pemeriksaan cara yang lainnya (rabaan
dengan sonde dan wawancara). Telinga termasuk ke dalam kesatuan kerja
organ KI.
j. Rambut
Sifat rambut seseorang dapat
menunjukkan keadaan yang suram, kering, patah-patah, atau botak (yin).
Akan tetapi, rambut pun dapat tumbuh secara berlebihan di beberapa
bagian tubuh atau sebaliknya tidak tumbuh. Rambut mempunyai hubungan
dengan kedewasaan kelamin, yang disebut sebagai secondary sexual sign.
Hal ini berarti bahwa rambut mempunyai hubungan dengan status hormone
(kelamin). Rambut termasuk ke dalam kesatuan kerja LU.
3. Mengamati lidah
Telah
diuraikan sebelumnya bahwa, lidah adalah kesatuan kerja dari organ HT
dan merupakan “peta” keadaan fungsi organ cang. Organ lidah terdiri dari
otot lidah (tounge proper/TP) dan selaput lidah (tounge coating/TC)
a. Mengamati warna otot lidah
o Otot lidah berwarna pucat
Apabila
otot lidah berwarna pucat menunjukkan adanya gejala defisiensi qi/si
atau penyakit kategori dingin (han). Selain itu, ada kemungkinan akibat
dari kekurangan darah (sie). Berdasarkan teori materi dasar dan cang fu
diketahui bahwa, qi dan sie berhubungan dengan fungsi LU dan organ HT.
Dilihat dari aspek penyebab penyakitnya, harus dipertimbangkan adanya FP
berupa angina dingin yang telah merasuk ke dalam (internal wind)
o Otot lidah berwarna merah
Warna
lidah yang normal adalah merah segar mendekati merah muda, bersih dan
keasahan. Otot yang berubah menjadi merah menunjukkan sindrom panas dan
ekses (se). berdasarkan analisis teori pergerakan lima unsure, perlu
dipertimbangkan kemungkinan terjadinya pembendungan di dalam organ anak
atau qi organ Ibu yang terlalu lemah sehingga terjadi hubungan contra
sheng co cycle (menghina, menindas).
o Otot lidah berwarna merah tua
Otot
lidah berwarna merah tua menunjukkan telah terjadinya serangan hebat
oleh faktor panas sampai ke dalam organ. Selain itu, dapat dikatakan
kondisi seperti ini sudah berlangsung cukup lama (kronis). Akibatnya,
terjadi defisiensi yin atau faktor yin sudah sangat lelah sehingga
kelihatannya terjadi ekses yang (panas). Keadaan seperti ini,
kadang-kadang disebut yang palsu.
o Otot lidah berwarna keunguan/kehitaman
Warna
keunguan/kehitaman kadang-kadang hanya berupa bintik-bintik yang
terjadi di beberapa tempat dari lidah. Keadaan seperti ini dinilai
sebagai adanya penyumbatan (stagnation) qi dan sie. Berdasarkan faktor
penyebab penyakit, kemungkinan hal ini disebabkan oleh faktor dingin
dari dalam. Keseimbangan qi didominasi oleh aspek yin.
b. Mengamati bentut otot lidah
o Otot lidah gemuk
Yang
dimaksud dengan gemuk disini adalah keadaan yang lebih besar dari
ukuran normalnya. Biasanya, disertai dengan warna pucat dan terdapat
cetakan-cetakan gigi di bagian tepi lidah. Keadaan seperti ini, dinilai
sebagai defisiensi qi bersamaan dengan menyusupnya faktor lembap dalam
(internal phlegmon). Adakalanya, otot lidah gemuk tetapi berwanra merah
tua, yang menunjukkan adalanya faktor panas dalam (internal heat).
o Otot lidah pecah-pecah
Kondisi
otot lidah yang retak-retak dan pecah-pecah tidak beraturan,
menunjukkan adanya faktor dingin dan kering dari dalam. Kering adalah
unsure logam dan mulai dingin (yin). Keadaan yin seperti ini akan
mempengaruhi organ anaknya menjadi yin pula. Organ unsure logam adalah
LU. Jadi, organ anaknya adalah KI. Hukum ibu-anak menyatakan bahwa
apabila ibunya lemah maka anaknya akan menjadi lemah pula. Kondisi lidah
yang retak dan pecah-pecah dapat terjadi sejak lahir. Tentu saja,
keadaan ini tidak dianggap sebagai indikasi atau sindrom suatu penyakit.
o Otot lidah bergerigi
Secara
normal, tekstur lidah bergerigi disebut papillae lidah. Akan tetapi,
keadaan yang normal dapat membesar (bengkak) atau mencuat seperti duri.
Hal ini menunjukkan adanya pembendungan dan apabila disertai warna merah
menunjukkan adanya FP oleh faktor panas dari dalam.
o Otot lidah kaku dan bergetar
Adakalanya
pasien merasa sulit untuk menjulurkan dan menggerakkan lidahnya keluar
karena kaku. Hal ini menunjukkan adanya FP oleh faktor panas dari dalam
atau oleh adanya timbunan cairan yang bersifat panas (phlegmon heat).
Berdasarkan teori pergerakan lima unsure, ada kemungkinan terjadi ekses
di dalam organ kayu (LR) sehingga organ anaknya menjadi sangat kuat.
Telah diketahui bahwa lidah adalah kesatuan kerja dari HT. Otot lidah
yang bergetar (lidah secara normal menunjukkan gerakan) berarti ekses
yang, tetapi ada kemungkinan juga ekses qi.
c. Mengamati selaput lidah (tongue coating)
o Selaput lidah putih
Selaput
lidah dapat tebal atau tipis dan aspeknya dapat kering, lekat, atau
basah. Wrna selaput lidah pun dapat berwarna putih. Selaput lidah yang
normal adalah yang berwarna putih, tipis, dan bersih. Selaput lidah yang
sangat putih dan tipis menunjukkan adanya FP oleh faktor angina dingin
yang merasuk ke dalam organ.
Selaput lidah yang putih dan tebal dapat
terjadi karena adanya pembendungan bahan makanan dalam alat pencernaan
(indigestion). Umumnya, selaput lidah putih dan beraspek lekat
menunjukkan adanya faktor lembap dingin (yin, dingin) sehingga cairan
tubuh tertimbun di dalam. Selaput lidah putih kekuningan dan beraspek
kering menunjukkan adanya faktor dari dalam.
o Selaput lidah kuning
Selaput
lidah berwarna kuning dapat berkombinasi degnan aspek tipis/ tebal atau
basah/kering. Selaput lidah kuning dan tipis adalah petunjuk adanya
penyusupan angina panas, sedangkan selaput lidah berwarna kuning an
tebal menunjukkan adanya konstipasi atau penumpukan bahan makanan di
dalam lambung. Selaput kuning,t ebal, dan kotor menunjukkan adanya
timbunan faktor lembap dan panas di dalam organ dalam atau adanya
penyumbatan cairan lendir panas (phlegmon heat) di dalam organ SP.
Selaput lidah yang kuning dan beraspek lembap menunjukkan penumpukan
faktor panas dan lembap di dalam ST, SP dan SI yang bersifat yang
sehingga yin terdesak.
o Selaput lidah berwarna hitam-keabuan
Selaput
lidah berwarna hitam-keabuan dapat berkombinasi dengan aspek kering
atau basah. Selaput lidah hitam-keabuan dan basah menunjukkan terjadinya
timbunan faktor lembap dingin atau faktor angina dingin dalam (internal
wind) yang berlebihan. Aspek yin dan han mendominasi keadaan.
o Selaput lidah mengelupas
Selaput
lidah yang mengelupas dikenal sebagai geographic tounge. Apabila
seluruh selaput lidah mengelupas, yang tertinggal adalah “cermin yang
halus”. Keadaan ini dikenal sebagai glossy tounge (lidah yang licin).
Kedua keadaan tersebut menunjukkan terjadinya krisis did lam tubuh
karena penyakit yang berkepanjangan dan kronis yang mengakibatkan FAP
menurun. Selain itu, aspek yang mengalami defisiensi hebat.
Di
samping perubahan-perubahan di dalam otot lidah maupun selaput lidah
seperti yang telah diuraikan di atas, perlu untuk diketahui bahwa lidah
adalah kesatuan kerja HT dan bertanggung jawab kepada keadaan sen.
Berdasarkan kondisi tersebut, seorang akupunkturis tidak seharusnya
melupakan untuk mengevaluasi perilaku, semangat, dan keadaan jiwa
seorang pasien.
Selain disebabkan oleh suatu penyakit,
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam otot lidah dan selaput lidah,
dapat diakibatkan pula oleh reaksi fisiologis, misalnya selesai makan
atau setelah minum air panas. Seseorang yang baru saja selesai makan,
minum air jeruk, atau yang lainnya, dapat menyebabkan perubahan warna
lidah. Orang yang banyak merokok, minum alcohol, dan the kental,
kadang-kadang memperlihatkan selaput lidah kuning yang tebal.
Mengingat
bahwa lidah merupakan “peta lidah”, hal yang harus kita antisipasi
adalah melokalisir perubahan-perubahan yang mungkin terjadi, baik pada
otot lidah maupun selaput lidah. Perlu diketahu bahwa peta lidah adalah
presentasi dari organ cang.
B. Mendengar dan Membau
Mendengar
dan membau adalah suatu cara menemukan data dan informasi dari orang
yang sakit dengna menggunakan indra pendengaran (telinga) dan indera
pembauan (hidung).
1. Mendengar
a. Mendengarkan suara dan cara berbicara pasien
Apabila
seseorang berbicara lemah dengan tonasi suara rendah menunjukkan
sindroma defisiensi, demikian pula sebaliknya, suara yang keras dengan
tonasi tinggi dan kuat menunjukkan sindroma ekses. Selain itu, apabila
seseorang selalu berbicara sendiri menunjukkan adanya kelainan di dalam
sen (organ HT dan HC). Suara gagap memberi petunjuk adanya pembendungan
cairan tubuh oleh serangan angina dan lembab di dalam meridian LU. Hal
ini, disebabkan fungsi kesatuan kerja LU bertanggung jawab terhadap
suara dan pengucapan kata-kata.
b. Mendengar suara pernapasan
Apabila
pernapasan seorang pasien lemah, disertai dengan respirasi yang pendek,
dapat mengakibatkan pasien tersebut mudah berkeringat walaupun hanya
bergerak sedikit saja. Kondisi seperti ini dinilai sebagai defisiensi qi
di dalam organ LU. Suara pernapasan yang kasar disertai sesak napas dan
menimbulkan kesan adanya dahak menunjukkan sindrom timbunan cairan
panas (phlegmn heat) atau adanya timbunan lendir lembab (phlegmn damp)
di dalam kesatuan kerja LU.
c. Mendengar suara batuk
Batuk
yang disertai suara serak dan kasar, diartikan sebagai adanya
penyebaran faktor angina dingin ke dalam kesatuan kerja LU atau adanya
timbunan lendir dingin (phelgmn cold). Batuk dengan suara yang nyaring
menunjukkan adanya serangan angina panas (wind heat) atau adanya
penumupkkan lendir panas (phlegmn heat) di dalam kesatuan kerja LU.
Batuk kering dengan dahak yang sedikit disebabkan oleh serangan panas
jahat yang sudah lama di dalam kesatuan kerja organ LU sehingga aspek
yin terlalu lemah.
2. Membau
Ekskresi tubuh
adalah bahan sisa setelah proses pertukaran zat di dalam sel-sel tubuh.
Pada umumnya, barang sisa tersebut berbau sehingga keberadaannya di
dalam tubuh dihindari, artinya harus dibuang. Ekskresi tubuh dapat
berupa urine, feces, keringat, ingus, dahak, angina (napas, kentut), dan
sebagainya, yang secara keseluruhan dapat menimbulkan bau. Bau ekskresi
yang sangat menusuk dinilai sebagai adanya faktor panas di dalam tubuh
dan tergolong ke dalam ekses, sedangkan bau yang hambar (insipid odour)
menunjukkan sindroma dingin (defisien).
Dahak kental yang berbau
busuk berarti terjadi timbunan lendir panas (phelgmn heat) di dalam
kesatuan kerja LU. Dahak yang cair, jernih (terang), dan tidak berbau
menunjukkan adanya timbunan lendir dingin (phlegmn cold).
Air seni
yang berwarna kuning tua disertai bau pesing yang menusuk dinilai
sebagai adanya lembap dan panas (damp heat) di dalam Ki atau BL.
Produksi urine yang jernih, tidak berbau, dan banyak menunjukkan adanya
faktor dingin di dalam KI atau BL dan dinilai adanya defisiensi di dalam
Ki dan atau BL. Bau napas busuk menunjukkan adanya faktor panas dalam
di dalam kesatuan kerja SP dan ST. bau badan (keringat) busuk terjadi
karena adanya faktor panas (ekses) di dalam kesatuan kerja organ LU.
C. Mewawancarai
Bermacam data dan informasi pasien yang sangat penting untuk
diketahui sangat banyak. Namun, data dan informasi tersebut tidak dapat
diperoleh dengan cara-cara pemeriksaan yang telah diuraikan di atas,
melainkan hanya dengan cara wawancara. Wawancara, terutama ditujukan
untuk mengetahui fungsi organ cang fu secara koordinatif, dengan memakai
nilai standar TBBD. Wawancara dibagi ke dalam kelompok-kelompok
berikut.
1. Keluhan utama, keluhan tambahan, dan riwayat singkat
penyakit, yang meliputi kapan penyakit tersebut mulai menyerang
seseorang, keadaan sebelum sakit dan saat mengidap penyakit, sifat
penyakit, apakah seorang pasien pernah mengidap penyakit tersebut atau
belum? Dan perawatan seperti apa yang pernah diterima oleh pasien yang
bersangkutan.
2. hal-hal khusus, yaitu menyangkut
kebiasaan sehari-hari yang merupakan proses fisiologis, TBBD (sebagai
nilai standar), meliputi kesukaan panas/ dingin (organ TE), keadaan
keringat (organ TE, HT, dan LU), buang air besar (organ LI), buang air
kecil (organ BL dan KI), napsu makan (organ ST dan SP), keadaan tidur
(HT dan GV), kecenderungan menyukai rasa tertentu menurut teori
pergerakan lima unsure (asam, pahit, manis, pedas, dan asin), rasa haus
(organ TE, ST), sekitar fungsi reproduksi pria atau wanita (organ CV).
Dalam pelaksanaan setiap wawancara, harus diperhatikan pula daya dengar
(organ KI) dan daya tangkap (organ KI dan GV) seorang pasien.
Pertanyaan-pertanyaan yang telah diuraikan di atas, adalah
pertanyaan-pertanyaan yang standar. Namun pada kenyataannya, pertanyaan
tersebut dapat dikembangkan untuk mengkonfirmasikan dengan data dan
informasi yang diperoleh dengan cara lainnya. Berikut adalah beberapa
interpretasi data dan informasi dari hasil wawancara.
o Perasaan dingin dan demam
Rasa dingin yang bersamaan dengan demam, menunjukkan
dimulainya serangan FP oleh faktor luar dan baru mengenai bagian luar
tubuh saja, yang sedang dihadapi oleh wei-qi, (qi untuk pertahanan).
Rasa dingin tanpa demam, kemungkinan disebabkan oleh FP dingin dari
dalam karena di dalam tubuh terjadi yang si (aspek yang lemah). Hal ini,
dapat juga disebabkan oleh FP dingin dari luar yang kuat sehingga
secara langsung dapat merasuk ke dalam organ. Kemudian, organ yang sakit
merefleksikan reaksinya sebagai rasa nyeri. Contohnya adalah timbulnya
nyeri ulu hati (epigastric pain) yang disertai dengan mencret, berisi
bahan makanan yang belum tercerna. Terdapat rasa demam yang timbulnya
hanya sesaat saja, pasang-surut (hilang dan timbul kembali). Keadaan
seperti ini disebut tidal fever. Kondisi seperti ini, disebabkan
berkurangnya aspek yin. Rasa demam yang merayap kea rah pemukaan tubuh
dari dalam, biasanya dikeluhkan oleh pasien, yang rasanya seprti tulang
ditusuk-tusuk dari daralam. Keadaan seperti ini, disebut tidal fever
originating from bones.
Demam menggigil yang terjadi
bergantian dalam sehari, setiap dua hari, atau setiap tiga hari, ada
kemungkinan bahwa orang tersebut mengidap penyakit malaria. Dalam
kondisi seperti ini, perawatan yang harus dilakukan adalah kerjasama
antara seorang akupunkturis dengan kedokteran barat yang dapat
memberikan hasil yan baik.
o Berkeringat
Berkeringat
merupakan reaksi terhadap FP oleh faktor angina panas, sedangkan
keringat yang tidak dapat keluar adalah reaksi dari invasi angina
dingin. Keringat dingin adalah suatu keadaan yang menunjukkan bahwa
keringat tersebut keluar dengan sendirinya meskipun dalam keadaan
istirahat (misalnya tidur), dikenal sebagai automatic sweating.
Berdasarkan aspek akupunktur, automatic sweating dinilai sebagai
lemahnya aspek yang (yang si) dari wei-qi. Automatic sweating yang
dikeluarkan pada waktu tidur dan berhenti ketika bangun, dikenal sebagai
keringat malam (night sweating). Peristiwa seperti ini,
diinterpretasikan sebagai defisiensi yin. Pada saat seseorang sakit,
keringat akan dikeluarkan. Kondisi seperti ini, juga dinilai sebagai
kurangnya aspek yang.
o Makan, minum, nafsu makan dan pengecapan
Demam
yang disertai dengan rasa haus menunjukkan adanya faktor panas di
dalam, sedangkan apabila seseorang tidak memiliki rasa haus menunjukkan
adanya faktor lembap dan dingin (cold damp) di dalam. Apabila seseorang
lebih menyukai makanan/minuman yang dingin disebabkan adanya faktor
panas di dalam. Apabila nafsu makan hilang, disertai dengan adanya rasa
hambar di dalam mulut serta rasa penuh di daerah ulu hati dan lambung
menunjukkan defisiensi fungsi ST dan SP. Sendawa yang berbau busuk,
muntah rasa asam, dan rasa tidak suka melihat makanan menunjukkan
terjadinya timbunan dan penymbatan di dalam lambung (indigestion). Rasa
manis dan lekat di dalam jmulut menunjukkan adanya lembap dan panas
(damp-heat) di dalam organ ST dan SP (organ tanah). Sebaliknya, rasa
asam di dalam mulut menunjukkan adanya hiperaktivitas (ekses) nsur api
di dalam organ GB dan LR (organ kayu). Rasa mula dan menyukai rasa asam
menunjukkan sesuatu sedang tumbuh (semi) di dalam tubuh (contohnya, pada
wanita yang mulai hamilo atau mengidam).
o Buang air besar dan buang air kecil
Sembelit
(konstipasi) dapat terjadi karena adanya faktor kering-dingin di dalam
organ LI sehingga sulit buang air besar. Keadaan seperti ini,
menunjukkan defisiensi qi di dalam organ LI. Biasanya, sembelit terjadi
pada usia tua, kurang bergerak, dan kurang mengkomsumsi makanan yang
mengandung serat kasar. Sembelit juga dapat terjadi pada perempuan yang
baru melahirkan atau setelah menderita penyakit yang cukup lama sehinga
menderita defisiensi qi dan materi dasar cairan tubuh.
Tinja yang
bercampur dengan dara, lendir, atau nanah, terutama disebabkan oleh
faktor lembap dan panas (damp heat) di dalam organ LI. Tinja lembek yang
tercampur dengan bahan makanan yang belum dicerna menunjukkan
defisiensi di dalam organ ST dan SP. Mencret yang terjadi pada pagi
hari, juga berkaitan dengan defeisien di dalam organ SP dan KI.
Air
seni dengan warna kuning tua menunjukkan adanya faktor panas di dalam,
sedangkan air seni yang jernih dan banyak menunjukkan faktor dingin di
dalam. Seseorang yang sering buang air kecil, dengan volume sedikitd an
berwarna kuning tua, menunjukkan adnaya timbunan faktor lembap dan panas
di alam organ BL dan KI. Sebaliknya, air seni yang berwarna jernih
menunjukkan adanya faktor dingin di dalam organ BL dan KI. Apabila
seseorang tidak bisa buang air kecil (retention urinariae), dapat
disebabkan pula oleh adanya timbunan faktor lembap dan pans di dalam
organ BL dan KI. Secara fisik, kemungkinan hal ini terjadi karena organ
tersebut tersumbat oleh batu ginjal atau darah mati dalam saluran
kencing (ureter) dan uretra.
o NyeriRasa nyeri
dan lebih nyeri apabila ditekan berkaitan dengan keadaan ekses, yang
disebabkan oleh FP panas luar atau stagnasi ching qi (qi di dalam
meridian), pembendungan sie (haematome), stagnasi nanah ditambah sie
(abses), parasit, indigestion, atau phlegmone. Rasa nyeri tersebut
berkurang jika terjadi penekanan yang berkaitan dengan adanya defisiensi
qi di dalam organ atau jarignan di daerah yang bersangkutan. Rasa nyeri
yang berkurang oleh karena pemanasan (moksibasi), disebabkan oleh
tertimbunnnya faktor dingin di daerah itu. Sebaliknya, apabila rasa
nyeri berkurang karena proses pendinginan (kompres dingin), berarti ada
timbunan panas di daerah itu. Rasa nyeri yang berjalan
(berpindah-pindah) menunjukkan bahwa FP ada di dalam meridian dan
mengikuti aliran ching qi (qi dalam meridian).
Rasa nyeri pada suatu
tempat yang menetap disebabkan oleh sumbatan (stagnasi) qi dan atau sie
di daerah itu. Biasanya, hal ini disebabkan oleh adanya sumbatan faktor
lembap dan dingin (cold damp), misalnya nyeri kepala yang menetap
(cephalgia). Rasa nyeri kepala yang terjadi secara perlahan-lahan,
disertai dengan perasaan kepala yang kosong, kemudian timbul pandangan
gelap proksimal di muka mata dan pandangna kabur, disebabkan oleh
defisiensi qi., sie, dan inti dari aspek yin (the core of yin). Rasa
nyeri kepala dapat dibedakan pula berdasarkan system meridian yang
trayek alirannya melewati daerah kepala. Contohnya, nyeri kepala
osipital (occipital headache) berhubungan dengan gangguan pada meridian
SI dan meridian BL. Nyeri kepala sebelah (unilateral headache, migraine)
disebabkan gangguan dalam meridian TE dan meridian GB. Nyeri kepala
bagian dahi dan supraorbital (frontal and supraorbital headache)
disebabkan gangguan dalam meridian LI dan meridian ST, sedangkan nyeri
kepala tegak (vertical headache), letak gangguannya di dalam meridian HC
dan meridian LR. Biasanya, nyeri di daerah atas diaphrahma menunjukkan
gangguan di dalam organ HT dan LU, sedangkan letak gangguan nyeri
epigastrik (epigastric pain) ada di dalam organ SP dan ST. nyeri pada
daerah pinggang (lumbal) atau di sekeliling pusar (umbilicus) berarti
ada gangguan di dalam organ Kid an meridian chung (meridian istimewa).
Nyeri di bawah pusar dan lambung bagian bawah menunjukkan adanya
gangguan di dalam KI, BL, LI dan atau SI. Nyeri di daerah rusuk (costal
pain) dan hipokondria menunjukkan gangguan di dalam organ LR dan GB.
o Tidur
Adakalanya
seseorang sangat sulit dan tidak bisa tidur atau tidak bisa tidur
nyenyak, mudah bangun, dan sulit tidur kembali. Peristiwa seperti ini
dikenal dengan insomnia. Biasanya, insomnia yang disertai dengan pusing
dan HT yang berdebar menunjukkan kegagalan darah (sie) sebagai pembawa
nutrisi dan oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Hal ini berarti bahwa
adanya defisiensi di dalam organ HT (pengendali sen), LU (pengendali
qi), dan SP (pengendali sie). Sulit tidur yang disertai dengan pikiran
dan jiwa yang gelisah, disertai dengan mimpi-mimpi buruk menunjukkan
adanya aktivitas yang berlebihan (ekses) dari unsure api di dalam organ
api (HT dan HC). Susah tidur yang disertai dengan tidak nyamannya
keadaan di dalam ST, misalnya oleh kekenyangan, akan mengacaukan qi di
dalam ST sehingga mengakibatkan kegelisahan pikiran dan jiwa (hubungan
co-cycle organ KI dan HT). Kedua organ tersebut akan mempengaruhi
penampilan sen.
Rasa kantuk yang tidak tertahankan menunjukkan
kelemahan atau kelelahan secara umum. Bila disertai dengan pusing
diartikan sebagai adanya timbunan lendir lembap (phlegm damp) di dalam
tubuh. Adakalanya, seseorang berada dalam keadaan setengah tidur dan
disertai dengan kelelahan dalam berpikir (mental fatique) yang sifatnya
umum. Keadaan ini menunjukkan defisiensi di dalam organ HT dan Ki.
Kelelahan umum yang terjadi, seperti perasaan terbius yang disertai
timbulnya panas, dapat memberikan gejala akan terjadinya koma (status
comaticus). Hal ini disebabkan oleh faktor panas yang patologis menusuk
sampai ke dalam organ cang fu. Kelelahan umum yang disertai dengan
faktor panas yang menusuk, menimbulkan dahak yang kental di dalam alat
pernapasan, serta memperlihatkan selaput lidah yang beraspek kuning,
tebal, dan kotor menunjukkan adanya timbunan lendir lembap (phlegm damp)
di dalam organ cang fu.
o Datang bulang (haid) dan keputihan
Seorang
akupunkturis wajib menanyakan mengenai keadaan menstruasi
(menstruation), kelainan di dalam alat reproduksi, dan keputihan (pasien
wanita dewasa). Selain itu, untuk wanita yang pernah melahirkan perlu
ditanyakan mengenai riwayat persalinan yang pernah dialaminya. Daur
menstruasi yang pendek, disertai dengan pengeluaran darah yang banyak
dan berwarna merah tua, ada hubungannya dengan sindroma ekses faktor
panas. Daur menstruasi yang panjang, disertai dengan pengeluaran darah
sedikit dan berwarna jernih (merah terang), digolongkan ke dalam
sindroma dingin dan defisien.
Nyeri menjelang menstruasi di bagian
bawah perut (abdomen) dan akan bertambah nyeri apabila ditekan, disertai
dengan warna darah menstruasi yang gelap keunguan dan bergumpal-gumpal
menunjukkan terjadinya penyumbatan qi dan sie. Nyeri di daerah perut
bagian bawah setelah menstruasi, disertai dengan darah menstruasi yang
berwarna merah terang dan jumlah sedikit termasuk ke dalam sindroma
defisiensi sie.
Keputihan dengan sekresi putih encer (seperti air),
sedikit berbau, disertai dengan rasa nyeri di daerah pinggul adalah
gejala defisiensi di dalam organ SP dan KI serta adanya penimbunan
faktor dingin di dalamnya. Keputihan dengan sekresi kental berwarna
kuning dan bau yang menusuk menunjukkan adanya faktor lembap panas (damp
heat), yang sedang mengalir ke bawah.
Apabila terjadi pendarahan
vaginal yang tidak teratur setelah menstruasi berhenti (menopause),
dengan sekresi vaginal berwarna kuning atau putih bercampur nanah dan
atau darah, merupakan petunjuk terjadinya penyakit yang serius. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh kelembaban yang menjadi racun di dalam rahim
sendiri (autointoxication).
D. Meraba
Dengan
cara meraba (palpasi), seorang akupunkturis akan memperoleh data dan
informasi mengenai panas-dingin, keras-lembek (kosistensi), nyeri-tidak
nyeri (sakit-tidak sakit) beserta lokasinya. Teknik perabaan dilakukan
pada dua kelompok utama
1. Kelompok titik-titik tertentu
o Titik atau daerah keluhan
o Titik-titik waspada (alarm points) atau Mu-depan
o Titik-titik asosiasi (association) atau SU-belakang
Titik
atau daerah keluhan ditemukan pada saat mewawancarai pasien karena
pasien sendirilah yang dapat menunjukkan lokasi keluhannya tersebut
dengan tepat. Setelah itu, pemeriksa dapat melakukan pengamatan dan
rabaan lebih teliti pada titik atau daerah keluhan itu.
Titik waspada
atau titik mu-depan (alarm points) adalah titik milik meridian tertentu
yang letaknya setinggi organ yang bersangkutan dan dapat memberi gejala
(response) jika organ tersebut mengalami kelainan.
Titik Su-belakang
(association points) adalah titik dalam meridian BL di daerah punggung
sampai pinggang yang letaknya pada tingkat yang sama dengan organ yang
bersangkutan dan akan memberikan reaksi bila mendapat rangsangan.
Akibatnya, titik-titik tersebut menjadi peka terhadap rangsangan
(rabaan) apabial seseorang mengidap suatu penyakit. Oleh karena itu,
dalam pemeriksaan dengan menggunakan cara rabaan, titik-titik tersebut
harus mendapat perhatian yang khusus.
Pada gangguan organ LU akan
diperoleh reaksi peka pada rabaan titik LU-1 (zhongfu) yaitu titik
waspada dari LU dan seakan terdapat benjolan yang kecil yang teraba pada
titik BL-13 (feishu), yaitu titik Su-belakang dari LU. Pada gangguan
fungsi LR akan ditemukan reaksi peka pada titik LR-14 (qimen) dan pada
titik BL-18 (ganshu). Pada keadaan nyeri lambung (gastralgia), ditemukan
reaksi peka pada titik BL-21 (weishu), titik CV-12 (zhongwan), dan
ST-36 (zusanli), sedangkan pada kasus radang usus buntu (apeendicitis),
dapat terjadi peka rangsang pada titik lanwei (titik ekstra meridian).
Dengan demikian, semua titik Mu-depan dan SU-belakang harus dilakukan
pemeriksaan dengan cara rabaan yang sangat teliti.
Khusus untuk
daerah lambung (abdomen), dapat dilakukan pula ketukan-ketukan
(percussion) dan pijatan-pijatan kecil sebagai variasi dari pemeriksaan
cara rabaan. Disamping itu, harus memperhatikan pula apakah terdapat
ketegangan (tension) yang disertai dengan suara seperti air ditepuk atau
terdapat fluktuasi (fluctuation). Kedua peristiwa yang telah diuraikan
di atas, menunjukkan adanya timbunan cairan di dalam lambung. Rasa
rabaan adanya massa yang keras dan susah digerakkan menunjukkan adanya
timbunan makanan dan pembendungan sie di dalam organ ST. adanya massa
yang lunak yang tidak dapat dilokalisasikan (karena lembek, seperti
halnya balon karet yang diisi air), diartikan sebagai penyumbatan
(stagnation) qi. Adapun, massa yang dapat diraba di bagian kiri abdomen
yang disertai keluhan sukarnya buang air besar menunjukkan terjadinya
sembelit (constipated). Variasi pemeriksaan dengan rabaan berupa ketukan
(percussion) dapat dilakukan pula di daerah dada. Paru-paru yang berisi
udara akan berbunyi nyaring bila diketuk. Jaringan paru-paru dengan
tingkat kerusakan yang luas akan diganti oleh jaringan ikat dan apabila
diektuk pada daerah thorax akan terdengar suara yang padat.
Rasa
nyeri di sebelah kanan bawah abdomen menunjukkan adanya radang usus
buntu (appendicitis). Berdasarkan aspek akupunktur, kondisi ini dinilai
sebagai penyumbatan qi dan sie di dalam alat pencernaan.
2. Kelompok nadi radialis
o Nadi radialis kiri pada organ level cun-kuan-ce
o Nadi radialis kanan pada organ level cun-kuan-ce
o Secara umum, hasil rabaan nadi dinyatakan sebagai kuat-lemah, cepat-lambat, mengambang –tenggelam, dan dangkal-dalam.
Patokan
yang digunakan untuk menentukan letak cun-kuan-ce adalah dengan
meletakkan jari tengah di sebelah dalam tulang processus styloideus
radii. Kemudian, jari telunjuk bagian distal, sedangkan jari manis di
bagian proksimal maka ditemukanlah letak cun-kuan-ce itu.
Secara
berturut-turut organ pada tingkat cun-kuan-ce tangan kiri adalah letak
dari organ SI/HT, GB/LR, dan BL/KI, sedangkan pada tangan sebelah kanan
dengan urutan level yang sama adalah letak organ LI/LU, ST/SP dan TE/HC.
Setiap cun-kuan-ce dibagi menjadi bagian dalam (profundal) dan luar
(superficial). Organ cang menempati bagia yang profundal, sedangkan
organ fu menempati bagian superficial.
Cara meraba pulsa radialis
adalah meletakkan tangan pasien di atas bantal kecil dengna telapak
tangan ke arah atas. Tangan pasien tersebut harus berada dalam keadaan
santai (relax). Dengan kondisi jari-jari tangan berlawanan dengna tangan
pasien, pemeriksa mulai meletakkan jari-jarinya berurutan, seperti yang
telah diuraikan di atas pada posisi masing-masing cun-kuan-ce. Untuk
mendapatkan posisi organ fu, kit adapt melakukannya dengan tekanan yang
ringan saja, sedangkan untuk menemukan posisi organ cang dapat dilakukan
penekanan kea rah yang lebih dalam. Selanjutnya, kita dapat menentukan
gambaran umum keadaan pulsa-pulsa tersebut, yaitu berdasarkan aspek
kekuatan, keteraturan, kecepatan, kedalaman dan volumenya. Kemudian,
organ demi organ kita teliti untuk aspek yang sama. Dengan cara
membandingkan penemuan-penemuan semua pulsa-pulsa organ-organ cang fu,
kita dapat mentapkan kondisi organ yang normal, defisien, dan ekses.
Sebagai nilai standar adalah terjadinya 4-5 denyutan dalam setiap satu
tariakn napas (respiration), irama yang teratur dan kekuatan yang wajar.
Untuk mengetahui interpreatsi keadaan pulsa, dapat melihat pada uraian berikut :
a) Pulsa yang dangkal (superficial pulse)
Superficial
pulse adalah pulsa yang dapat diraba dengan meletakkan jari dengna
tekanan ringan saja. Apabila tekanan diperkuat maka detakan akan terasa
lebih lemah. Oleh karena itu pulsa demikian disebut pula pulsa yang
dangkal. Pulsa yang dangkal dinterpretasikan sebagai awal terjadinya
penyakit yang disebabkan oleh FP dari luar sehingga disebut sebagai
sindroma luar. Akan tetapi, keadaan ini dapat terjadi pada penyakit yang
sudah berjalan lama (chronic) sehingga keadaan pasien sudah lemah.
Disinilah pentingnya wawancara untuk menetapkan adanya
kemungkinan-kemungkinan di atas.
b) Pulsa yang dalam (deep pulse)
Pulsa baru dapat dirasakan dengan tekanan jari yangkuat. Keadaan ini digolongkan ke dalam sindrom dalam.
c) Pulsa yang lambat (slow pulse)
Pulsa
lambat yaitu pulsa yang dirasakan lambat antara denyutan yang satu
dengan denyutan berikutnya. Terjadinya pulsa ini sangat lama yaitu
kurang dari empat denyutan pulsa setiap kali respirasi. Keadaan ini
digolongkan ke dalam sindrom dingin.
d) Pulsa yang cepat (rapid pulse)
Pulsa
yang cepat terjadi apabila waktu antara denyut nadi yang satu dengan
denyut nadi berikutnya sangat cepat, yaitu lebih dari lima denyutan
dalam setiap respirasi. Keadaan ini digolongkan ke dalam sindrom panas.
e) Pulsa tipe defisien (pulse of the si type)
Pulsa
tipe defisien yaitu denyut nadi yang terasa lemah, tanpa kekuatan, dan
akan hilang apabila tekanan rabaan diperkuat. Keadaan ini digolongkan ke
dalam sindrom defisiensi umum (kedua aspek yin dan yang dalam keadaan
defisien sekaligus).
f) Pulsa tipe ekses (pulse of the se type)
Pulsa
tipe ekses terjadi apabial denyutan nadi terasa penuh, kuat hanya
dengan rabaan ringan saja, bahkan dengan tekanan rabaan yang diperkuat
denyutan masih dapat dirasakan. Keadaan demikian digolongkan ke dalam
sindroma ekses.
g) Pulsa senar (wiry pulse)
Pulsa senar
terjadi apabila denyutan nadi yang dirasakan tegang, seperti halnya
sentilan senar gitar. Keadaan ini terjadi karena aspek yin melemah, yang
berarti pula bahwa aspek Yang menjadi lebih kuat. Dalam prakteknya,
pulsa senar sering terjadi pada keadaan Yang Se di dalam organ LR.
h) Pulsa bergelombang (rolling pulse)
Pulsa
bergelombang terjadi apabila pulsa yang diraba terasa bergelombang
kuat. Keadaan seperti ini, terjadi dalam tubuh yang mengadung materi
cairan tubuh (body fluid) berlebihan atau orang yang sedang kekeyangan.
Hal demikian, juga terjadi pada wanita yang sedang hamil. Keadaan ini
dgolongkan ke dalam sindrom stagnasi. Pada wanita yang sedang hamil,
keadaan ini dapat menunjukkan keadaan fisiologis yang normal.
i) Pulsa benang (thready pulse)
Pulsa
benang adalah pulsa yang dirasakan halus, rata tetapi tegang, seperti
merasakan benang yang direntangkan. Keadaan ini dinilai sebagai sindroma
defisiensi qi dan sie.
j) Pulsa pendek (short pulse)
Pulsa
pendek adalah pulsa dengan denyutan yang tidak seimbang, pendek-pendek
tetapi kuat, irama denyutan tidak teratur kadang menghilang kemudian
timbul lagi. Pulsa pendek kuat digolongkan ke dalam tipe ekses panas,
cairan lendir berlebihan, penyumbatan qi dan sie, serta timbunan makanan
di dalam tubuh. Pulsa pendek yang diikuti dengan pulsa pendek tipe
defisiensi memberi tanda bahwa pasien akan kolep (collaps).
k) Pulsa tersendat (knotted pulse)
Pulsa
tersendat adalah pulsa yang terasa lembut lemah diselingi dengan
denyutan tidak teratur yang sekali-kali menghilang. Keadaan ini
digolongkan ke dalam tipe dingin karena terdapatnya lendir dingin (cold
phlegmn) dan sumbatan darah mati di dalam tubuh.
l) Pulsa tersendat beraturan (intermittent pulse)
Pulsa
tersendat beraturan digambarkan sebagai denyutan lambat (jarang), yang
kemudian diikuti dengan pulsa cepat tetapi terjadi dalam jarak
(interval) yang teratur. Pulsa ini digolongkan ke dalam keadaan Yang Qi
yang sedang menurun.
Pulsa pende, pulsa tersendat, dan pulsa
tersendat teratur memiliki persamaan, yaitu keadaan masing-masing pulsa
diikuti dengan menghilangnya denyutan pada saat-saat tertentu. Mengenai
kualitas pulsa radialisnya sendiir sangat bervariasi tergantung keadaan
individu masing-masing, misalnya bentuk fisik, kegiatan sehari-hari,
pengaruh lingkungan dan gizi.
Hal-hal yang telah diuraikan di atas,
jangan sampai dilupakan oleh seorang akupunkturis sebagai bahan untuk
mengambil kesimpulan. Ada kemungkinan pulsa di dalam diri pasien yang
sama akan diperoleh jenis kombinasi, misalnya pulsa halus dan tegang
sekaligus. Apabila menghadapi hal seperti itu, kita harus memperhatikan
pula kondisi umump asien yang bersangkutan. Ada kemungkinan, hal-hal
yang berhubungan dengan pulsa paling sulit untuk dipahami dalam ilmu
akupunktur. Akan tetapi, janganlah pulsa radialis didramatisasikan
seolah-olah dengan pemeriksaan pulsa radialis saja cukup untuk
menegakkan diagnosis. Pengalaman praktek yang cukup sangat diperlukan
untuk memahami berbagai macam karakter pulsa, seperti yang telah
diuraikan di atas sehingga kita dapat meninterpretasikan hasilnya.
E. Mengukur
Secara umum, pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat
ukur yang relevan dengan apa yang diukur, misalnya berat badan diukur
dengan timbangan (kg), tinggi badan diukur dengan penggaris (cm), suhu
badan diukur dengan thermometer (derajat Celcius), dan tekanan darah
diukur dengan tensimeter.
Ilmu akupunktur telah
mengadopsi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, khususnya
di bidang elektronik, sedemikian rupa sehingga dalam ilmu akupunktur
modern teknik pengukuran qi di dalam tubuh, yang merupakan teknik dan
cara khas di dalam ilmu akupunktur telah dapat dilakukan.
Semua instrument (apparatus) elektronik disebut electro acupuncture
apparatus (EAA), umumnya terdiri dari bagian yang berfungsi untuk
mendiagnosis dan bagian untuk tindakan terapi. EAA yang dilengkapi
dengan ammeter dapat digunakan untuk mencari titik akupunktur yang lebih
akurat, sekaligus mengukur qi di dalam meridian yang bersangkutan. Hal
ini dimungkinkan karena titik-titik akupunktur tersebut memiliki ciri
khas tersendiri, yaitu mempunyai tahanan listrik yang rendah, daya
hantar listrik lebih cepat, suhu lebih tinggi, serta konsentrasi
persyarafan dan vaskularisasi yang lebih banyak.
Saat
ini, telah dikembangkan berbagai metode untuk mengukur qi di dalam
tubuh, antara lain metode Nakatani (Ryodoraku method), dadn metode Voll
(Electroacupuncture according to Voll). Selanjutnya, hasil-hasil
pengukuran dapat dianalisis dengan bantuan computer. Uraian lebih lanjut
mengenai teknik pengukuran qi meridian akan diuraikan dalam Bab. VII
Menarik kesimpulan (diagnosis)
Setelah menganalisa semua data dan informasi yang telah
dikumpulkan maka dapat disimpulkan ke dalam komponen-komponen diagnosis,
misalnya dengan menggunakan pendekatan penggolongan sindrom berdasarkan
delapan kategori. Selanjutnya akan ditegakkan diagnosis kerja sebagai
berikut :
No Komponen Diagnosis Contoh
1 Keluhan Utama Nyeri kepala sebelah kanan
2 Kategori Yang, se, re, biao
3 Letak Kelainan Meridian GB
4 Penyebab Penyakit PPL, angin
Dengan demikian, tidak sebagaimana halnya dalam kedokteran
konvensional, diagnosis dalam Akupunktur merupakan rangkaian kalimat
panjang secara rinci.